Buka Sosialisasi Pengukuran Indeks Harmoni, Pj. Wali kota : Dengan Harmoni Sudah Lama Semakin Memperkuat Masyarakat Kota Tebing Tinggi

Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Drs. Syarmadani, M.Si. membuka Sosialisasi Pengukuran Indeks Harmoni Indonesia yang dilaksanakan oleh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI, bertempat di ruang aula Hotel Amanda Lantai 6, Jl. Dr. Sutomo No. 26, Kamis (26/10/2023).

Diungkapkan Pj. Wali Kota pada kesempatan tersebut, walaupun Kota Tebing Tinggi memiliki luas wilayah yang tidak begitu luas, namun harmoni sudah ada sejak lama di Kota Tebing Tinggi.

“Berdasarkan cerita-cerita yang ada, Kota Tebing Tinggi ini dengan keberagaman agama, suku penduduknya, kami juga mempunyai tugu revolusi mental. Dan kami sudah 2 kali berturut menerima duplikat bendera pusaka dengan sertifikat dari istana (pemerintah pusat),” terang Pj. Wali Kota. 

Seiring dengan pergerakan dinamika, internet, sosial media, adanya sebuah kearifan lokal yang masih tetap terjaga di Kota Tebing Tinggi, dengan filosofi Melayu-nya. Namun, Pj. Wali Kota tetap antusias dengan wawasan dan keilmuan yang ada, bahwa keunggulan daerah tidak lagi menjadi kompetensi yang negatif.

“Dengan harmoni yang diperbarui, semakin memperkuat dan berdampak nyata pada masyarakat, khususnya di Kota Tebing Tinggi. Selamat mengikuti sosialisasi ini, mohon maaf jika kami dalam penyambutan terdapat kekurangan,” demikian ujar Pj. Wali Kota. 

Sebelumnya, dalam laporan panitia yang disampaikan Plt. Direktur Ketahanan ekonomi, Sosial dan Budaya Ditjen Politik dan PUK, Kemendagri RI Dr. Aang Witarsa, M Si., bahwa berbicara Indeks Pengukuran Harmoni Indonesia menyangkut 4 aspek, tidak bersifat final namun bagaimana bisa kita mengukur apa yang menjadi isu strategis terkait dengan tugas fungsinya.

“Pertama aspek ekonomi, kedua aspek sosial, ketiga aspek budaya dan aspek keempat keberagaman atau moderasi beragama. Bagaimana kita bisa membedakan urusan-urusan pemerintahan umum, yang di dalamnya menguatkan aspek-aspek tersebut,” ujar Dr. Aang Witarsa, M Si.

Dr. Aang Witarsa, M Si., juga berharap adanya partisipasi aktif dari seluruh elemen, baik jajaran pemerintah daerah, utamanya Kesbangpol maupun masyarakat. 

“Dengan melibatkan masyarakat, sehingga ada keseimbangan bagaimana mengukur Indeks Harmoni Indonesia. Bukan hanya perspektif/ persepsi pemerintah daerah, namun bagaimana masyarakat bisa menilai, mengukur dan benar merasakan. Sehingga hasil kajian bisa dipertanggungjawabkan secara akademis, menjadi output melibatkan stakeholder yang bisa dipertanggungjawabkan,” jelas Dr. Aang Witarsa, M.Si.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan narasumber dari tim IHAI, diantaranya Dr. Herie Saksono selaku Peneliti Madya Bidang Bisnis dan Manajemen Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri (PRPDN), Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat (ORTKBEKM) pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kemudian Dr. Jadi Suriadi selaku Direktur Wellbeing Institute, Prof. Dr. Ayub Muktiono dan Dr. Asep Kususanto M.PPM selaku Widyaiswara pada Bappenas sekaligus Dosen pada Universitas Tangerang Raya.

Sebagai informasi, masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam Pengukuran Indeks Harmoni Indonesia, dengan mengisi Riset Publik : Harmoni ekonomi, Sosial, Budaya dan Keberagaman pada google form, melalui link https://forms.gle/JxP2rub5qWpRKVe48.

Turut dihadiri, Kepala Kesbangpol Provinsi, Kabupaten, Kota se-provinsi Sumatera Utara atau mewakili, jajaran ASN lingkup Kesbangpol Kota Tebing Tinggi, tamu undangan baik dari masyarakat maupun kalangan akademisi, perwakilan mahasiswa/i dan tim peliputan Diskominfo.