Pemko Tebing Tinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Virtual

Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi melalui Bagian Perekonomian dan SDA mengikuti Rakor (Rapat Koordinasi) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (25/03/2024) di ruang Kerja Wali Kota lantai IV Jalan Dr. Sutomo.

Hadir mengikuti rakor tersebut, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Ir. Nasrullah, Danramil 13/ TT Kapt. Inf. Yudi Chandra, Kabag Pemerintahan Ramadhan Barqah Pulungan, SP., M.Si., stakeholder terkait, tim Aptika dan tim peliputan Diskominfo.

Rakor dipimpin Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendagri RI Komjen. Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. dan diikuti Kepala Daerah, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Forkopimda dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di daerahnya masing-masing.

Dalam rakor, Irjen Kemendagri RI menyampaikan ada sebanyak 214 pemerintah daerah (pemda) yang belum sama sekali melakukan upaya konkrit dalam pengendalian inflasi. Ke-214 Pemda yang dimaksud belum melakukan upaya konkrit dalam pengendalian inflasi, yang sama sekali tidak melaksanakan satu pun dari enam upaya konkrit pengendalian inflasi.

Adapun enam upaya konkrit yang dimaksud, ungkap Irjen Kemendagri RI, adalah melakukan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.

Kepada pemda yang telah melakukan enam upaya konkrit, Irjen Kemendagri RI menyampaikan apresiasi.

“Kami berharap setelah ditayangkan data-data ini teman-teman dari masing-masing pemda dapat melaksanakan upaya-upaya sesuai arahan bapak Mendagri. Terutama teman-teman yang sama sekali belum melakukan upaya pengendalian inflasi, nanti bapak Mendagri langsung yang akan memimpin rapat inflasi berikutnya,” ujar Irjen Kemendagri RI.

Melalui kesempatan itu juga, Irjen Kemendagri RI menghimbau agar pemda benar-benar melaksanakan operasi pasar murah selama Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri.

Sementara, Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismawati melaporkan harga telur ayam ras pada minggu ketiga (M3) Maret ini naik sebesar 5,73 persen atau mencapai Rp 32.406 per kilogram (kg) jika dibandingkan dengan Februari 2024. 

Kemudian jumlah Kabupaten/ Kota yang juga mengalami kenaikan harga di minggu ketiga Maret juga meningkat mencapai 296 Kabupaten/ Kota, sementara minggu lalu hanya 287 Kabupaten/ Kota. 

"Secara spasial telur ayam ras mengalami kenaikan harga di 82,22 persen wilayah di Indonesia," jelasnya.

Kemudian, daging ayam ras jika dibandingkan dengan harga rata-rata bulan Februari, sampai dengan M3 Maret ini naik 3,89 persen menjadi Rp 39.177/ kg. 

"Secara rata-rata harga daging ayam ras lebih rendah dibanding minggu sebelumnya, namun masih lebih tinggi dibanding rata-rata bulan Februari," ungkapnya.

Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga ayam ras di minggu ketiga Maret ini juga meningkat mencapai 271 kab/kota. Padahal sebelumnya hanya mencapai 263 kab/kota. 

"Daging ayam ras mengalami kenaikan harga di 75,28% wilayah di Indonesia," ungkap Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS.