Pemko Tebing Tinggi Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Secara Virtual
Posted by Admin
Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi kembali mengikuti secara rutin rakor (rapat koordinasi) pengendalian inflasi secara virtual, yang dllaksanakan setiap minggunya.
Hadir mengikuti secara virtual, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Nasrullah, Serma Zainal mewakili Danramil 13/TT dan Kepala BPS Kota Ir. Ida Suswati, M.Si, di ruang Kerja Wali Kota lantai 4 gedung Balai Kota Jl. Dr. Sutomo, Senin (27/11/2023).
Rakor dipimpin Irjen Kemendagri (Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri) RI Irjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si. di gedung Kemendagri RI Jakarta dan diikuti seluruh Kepala Daerah Gubernur, Bupati, Wali Kota dan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) di daerah masing-masing.
Disampaikan Irjen Kemendagri RI, saat memimpin jalannya rapat, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 November 2023, terdapat 10 provinsi yang inflasinya tinggi, yakni Maluku Utara, Papua Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Lampung, dan Sulawesi Barat.
“Adapun 10 Kabupaten dengan inflasi tertinggi, yakni Belitung, Sumenep, Merauke, Manokwari, Banggai, Kotabaru, Sikka, Sumba Timur, Buleleng, dan Mimika. Sedangkan 10 kota dengan inflasi tertinggi, yaitu Tual, Sibolga, Ternate, Sorong, Kotamobagu, Ambon, Baubau, Yogyakarta, Tegal, dan Surabaya,” urai Irjen Kemendagri RI.
Menurut Irjen Kemendagri RI, pihaknya memberikan atensi ke sejumlah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota yang angka inflasinya masih tinggi.
“Ini daerah-daerah yang dipantau inflasinya,” ujar Irjen Kemendagri RI.
Irjen Kemendagri RI juga mengungkapkan, sejumlah daerah yang memiliki Indeks Perkembangan Harga (IPH) tinggi. IPH ini merupakan bagian dari penyebab tingginya inflasi. Daerah tersebut meliputi provinsi maupun kabupaten, kota.
“Dimohon teman-teman yang termasuk dalam IPH-nya tertinggi, agar betul-betul diperhatikan,” pinta Irjen Kemendagri RI.
Upaya pengendalian inflasi, lanjut Irjen Kemendagri RI, salah satunya harus menyesuaikan dengan kondisi iklim, yang saat ini telah memasuki musim hujan. Curah hujan yang tinggi diharapkan dapat mendukung upaya pengendalian, terutama dalam penyediaan komoditas. Namun, di tengah curah hujan yang tinggi seluruh pihak terkait perlu mengantisipasi agar tidak terjadi musibah.
Irjen Kemendagri RI juga menyebutkan sejumlah komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga dan perlu penanganan serius dari pihak terkait. Komoditas ini seperti cabai merah, gula pasir, cabai rawit, bawang merah, beras, dan telur ayam.
“Cabai merah yang naik di 358 kota/ kabupaten dan harganya juga di atas 100 ribu (rupiah), begitu juga dengan cabai rawit (naik di) 322 daerah, serta bawang merah yang disparitas harganya jauh sekali dari 30 ribu sampai 93 ribu (rupiah),” urai Irjen Kemendagri RI.
Turut dihadiri secara virtual, Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Zahidin, S.Pd., M.Pd., perwakilan instansi terkait dan tim peliputan Diskominfo.