Percepat Penurunan Stunting, Pemko Tebing Tinggi Segera Lakukan Program BAAS

Guna mempercepat penurunan stunting di Kota Tebing Tinggi, Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi akan segera melakukan Program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting). Hal ini diketahui dalam rapat koordinasi (rakor) Program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting), yang digelar Pemko Tebing Tinggi melalui Dinas PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), Kamis (11/05/2023) di ruang aula Balai Kota.

Berdasarkan data dari E-PPGBM (Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), untuk tahun 2023 jumlah stunting di Kota Tebing Tinggi ada 186 anak. Penjabat (Pj.) Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi, S.Sos., M.TP., mengatakan program BAAS ini merupakan program besar nasional sebagai upaya percepatan penurunan stunting. 

Berdasarkan hal tersebut, Pj. Wali Kota meminta agar program tersebut dapat dibangun dengan segera dan juga meminta komitmen seluruh OPD untuk benar-benar menuntaskan permasalahan stunting dan dikerjakan dengan gotong-royong serta bersinergi bersama Forkopimda dan stakeholder lainnya.

"Minta komitmen kita untuk benar menuntaskan stunting. Langkah awal SK, Instruksi Wali Kota yang diperlukan, disiapkan agar saya tandatangani. Termasuk OPD, Camat yang akan menjadi Bapak Asuh. Dan dalam penyalurannya nanti, tidak langsung ke keluarga melainkan melalui pengelola," ujar Pj. Wali Kota.

"Juga buat surat untuk Forkopimda, mengajak menghimbau untuk ikut berpartisipasi dalam hal ini, termasuk ke lembaga BUMN, BUMD dan yang lain," tambahnya.

Selain itu, Pj. Wali Kota meminta kepada Camat melalui Lurah masing-masing, inventarisir warga mampu dan dermawan yang mau ikut dalam BAAS ini.

"Ajak sesuai kemampuan masing-masing. Pak Sekda, jadikan instruksi kepada Camat dan Lurah untuk menggerakkan itu. Untuk CSR, nanti kita koordinasikan dulu ke bank Sumut, BNI, BRI dan bank Mandiri termasuk bagi pengusaha yang ingin berpartisipasi," pungkas Pj. Wali Kota.

Sementara, Plt. Sekda Drs. Bambang Sudaryono mengatakan untuk fokus menangani kasus stunting yang ada dan tersebar di 5 kecamatan serta disetiap kelurahan.

"Dari 186 ini, ada 27 yang ekstrem, yang kondisi sangat memprihatinkan dan ini yang perlu di push, bukan hanya terkait balita tapi juga lingkungan tempat tinggalnya," kata Plt. Sekdako.

Kadis PPKB Hj. Nina Zahara, MZ., S.H., M.AP. dalam laporan menjelaskan bahwa BAAS adalah gerakan gotong royong seluruh elemen bangsa dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung kepada baduta/ balita stunting dan keluarga berisiko stunting. Adapun aktor BAAS mulai dari pemberi, penyalur, pengelola dan penerima. 

Lebih lanjut, Kadis PPKB menyampaikan beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui program BAAS.

"Dengan langkah-langkah percepatan, pertama fokus percepatan dilakukan disetiap Kabupaten/ Kota, kedua pemetaan sasaran penerima bantuan, ketiga pemetaan calon bapak asuh, keempat bapak asuh berupa korporasi akan dilakukan pemetaan dan diarahkan dengan cakupan yang lebih kecil," urai Kadis PPKB

"Kelima, bapak asuh dapat menyalurkan bantuan kepada pengelola BMT/ bantuan sanitasi, keenam dengan prinsip no one behind left tidak boleh ada satupun anak stunting yang tidak memiliki bapak asuh, ketujuh monitoring cakupan program BAAS, kedelapan ditunjuk PIC dari setiap TPPS Kabupaten/ Kota sebagai pengelola/ admin dan terakhir akan dilakukan evaluasi periodik atas prestasi capaian setiap Kabupaten/ Kota," tambahnya.

Sementara itu, guna mendukung program BAAS tersebut, Ketua BAZNAS H. Khuzamri Amar, S.E., menghimbau masyarakat agar menyalurkan zakat, infak dan sadakah melalui BAZNAS.

"InsyaAllah, kita bisa kalau kita gotong royong, bersama tak ada yang tak mungkin kita kerjakan, program BAAS ini bisa kita sinergikan," pungkas Ketua BAZNAS.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kapolres AKBP. Andreas Luhut Jaya Tampubolon, S.I.K., M.KP., Danramil 13/TT Kapt. Inf. Yudi Chandra, Hakim PN Zephania, S.H., M.H. mewakili Ketua PN, Kepala OPD atau mewakili, Camat dan Lurah atau mewakili, Kepala Puskesmas atau mewakili dan perwakilan dari rumah sakit se-Kota Tebing Tinggi.