Plt. Sekda Kota Tebing Tinggi Ajak Semua Pihak Terkait Perangi Stunting dan Kanker Serviks

Plt. Sekretaris Daerah Drs. Bambang Sudaryono membuka Sosialisasi Stunting dan Bahaya Kanker Serviks bagi masyarakat se-Kota Tebing Tinggi tahun 2023, Senin (22/05/2023), di Aula Pondok Bagelen, Jl. Deblod Sundoro, Kota Tebing Tinggi.

Plt. Sekda Drs. Bambang Sudaryono menjelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang terjadi pada anak, yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi kronis, infeksi berulang dan kurangnya stimulus psikososial. 

Gejala stunting tandai dengan panjang/tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya dan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal serta rentan terhadap penyakit dan beresiko menurunkan produktivitas dimasa depan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, terdapat 27 balita kasus stunting di Kota Tebing Tinggi yang tidak baik fisik, mental, sosial dan lainnya, yang tumbuhnya tidak normal dan berpotensi terancam masa depannya yang tersebar di beberapa kelurahan.

Terkait kondisi stunting tersebut, Plt. Sekda mengajak semua pihak untuk memiliki semangat dan motivasi untuk terus berkarya guna masa depan anak-anak bangsa, khususnya warga Kota Tebing Tinggi.

"Kita rubah keprihatinan ini menjadi sebuah semangat juang, sebagai motivasi untuk terus berkarya, berinovasi dan berkreasi guna melindungi masa depan anak-anak kita," ucap Plt. Sekda.

Selain permasalahan stunting, Plt. Sekda juga menjelaskan bahaya dari kanker serviks yang menyerang kaum wanita. Dijelaskan Plt. Sekda, kanker serviks atau kanker leher/mulut rahim merupakan suatu penyakit kanker yang disebabkan virus HPV (Human Papilloma Virus), dan virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, dimana sebagian besar diantaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya.

Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan tipe 18. Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35- 50 tahun dan terutama bagi perempuan yang telah aktif berhubungan seksual sebelum usia 16 tahun.

Dikatakan Plt. Sekda, hubungan seksual pada usia terlalu dini dapat meningkatkan resiko terserang kanker serviks 2 kali lipat dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah 20 tahun.

Diakhir, Plt. Sekda mengajak semua pihak terkait untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan permasalahan stunting dan kanker serviks.

"Jadi sama-sama kita bergerak perangi stunting dan kanker serviks, guna mewujudkan Kota Tebing Tinggi bebas stunting dan kanker serviks," ajak Plt. Sekda.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris DP3APM Nasib Pujianto, perwakilan Dinas Kesehatan, narasumber dari karang taruna dan peserta sosialisasi.